Semua Allah Punya
[Iwan Syahman]
Lihatlah pohon yang tinggi
Subhanallah itu Allah yang punya
Lihatlah pantai yang indah
Subhanallah itu Allah yang punya
Tiada yang engkau punya
Semuanya Allah punya
Tiada yang engkau punya
Semuanya Allah punya
Lihatlah burung yang terbang
Subhanallah itu Allah yang punya
Lihatlah bunga yang mekar
Subhanallah itu Allah yang punya
Tiada yang engkau punya
Semuanya Allah punya
Tiada yang engkau punya
Semuanya Allah punya
Kau lihat bukan kau punya
Itu semua Allah punya
Kau lihat bukan kau punya
Itu semua Allah punya
Dari itu janganlah sombong
Janganlah riak serta irihati
Dunia hanya pinjaman sementara
Akhirnya kembali kepadaNya
Lihatlah pohon yang tinggi
Subhanallah itu Allah yang punya
Lihatlah pantai yang indah
Subhanallah itu Allah yang punya
Kau lihat bukan kau punya
Itu semua Allah punya
Kau lihat bukan kau punya
Itu semua Allah punya
Dari itu janganlah sombong
Janganlah riak serta irihati
Dunia hanya pinjaman sementara
Akhirnya kembali kepada-Nya
Akhirnya kembali kepada-Nya
Pertama kali dengar lagu ni dinyanyikan oleh emcee waktu kem. Motif nyanyi? ><
Oh rupanya nak bagitahu, kalau kami peserta yg hadir ni rasa dah pandai, rasa dah hebat, bukan di sini tempatnya. Ditekankan part, "Tiada yg engkau punya, semuanya Allah punya ~ Dari itu janganlah sombong, janganlah riak serta iri hati ~"
Ilmu umpama air. Air akan mengalir ke tempat yg rendah. Kalau nak ilmu masuk dalam hati, rendahkanlah hati kita sewaktu hendak menuntut ilmu. Walau siapa pun yg bercakap di hadapan kita, walau siapa pun yg menegur, rendahkanlah hati kita untuk menerimanya. Jangan kerana dia seorang nelayan berbau ikan sentiasa, dan kita pula seorang professeor berpakaian mahal berjenama selalu, kita pun berlagak memperkecilkan ilmu atau pendapat yg ingin dia sampaikan.
Kebijakasanaan dan segala kelebihan, bukan milik kita selamanya.
Sekelip mata j boleh Allah tarik balik. Kunfayakun, jadilah maka jadilah ia!
Klimaks kisah antara profesor dan nelayan tadi tu, tiba-tiba sampan yg mereka naiki bocor. Professor yg sangat bijaksana tadi tak pandai berenang, tapi nelayan sangat mahir berenang! Akhirnya, nelayan tadi bukan sahaja dapat menyelamatkan dirinya, tetapi juga nyawa professor yg memperkecilkannya di awal perkenalan mereka tadi.
Kalau kita jadi professor tu, mesti insaf jugak kan :] detik hati professor, "Syukur alhamdulillah, terima kasih ya Allah atas teguran lembut dari-Mu. Terima kasih kerana masih menyayangi hamba-Mu ini. Semoga aku belum terlambat".
Ibrahnya : Janganlah kita sombong :) Nak sombong dengan kelebihan? Sesungguhnya tiada yg engkau punya, semuanya Allah punya. Duduk menghadap gunung semegah, berdiri memandang laut terbentang luas, mendongak melihat langit biru, terasa kecilnya ya Allah diri ini.
Ni kat DESA Farm. Kundasang vs Cameron Highland. Of course Kundasang menang hoho |
"Maka tidakkah mereka memerhatikan langit yg ada di atas mereka, bagaimana cara Kami membangunnya dan menghiasinya, dan tidak terdapat retak-retak sedikit pun?
Dan bumi yg Kami hamparkan dan Kami pancangkan di atasnya gunung-gunung yg kukuh, dan Kami tumbuhkan di atasnya tanam-tanaman yg indah,
untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi setiap hamba yg kembali (tunduk kepada Allah)"
[Surah Qaf 50:6-8]
"Kat dunia ni pun kita dah terpesona subhanallah cantiknya! Apetah lagi kat syurga, serious tak terbayang indahnya " :') |
Terasa nak ulang ulang lagu di atas je sepanjang jaulah Sabah! :)
Subhanallah
Subhanallah
Subhanallah
Subhanallahi wabihamdihi
Subhanallahil a'zim
p/s : Banyak belajar. Akhawat Sabah lebih mantap barangkali? Senyum kagum. Malu pun ada hoho. Follow-up jauh-jauh, makan masa, tapi pengorbanan mereka masha Allah, tabik spring. Sabah church setiap 50-80 meter. Masjid boleh dikira, walaupun sedikit tapi semuanya sangat besarrr dan semegah! Kegiatan dakwah Kristian di Sabah pun sangat meluas. Nak selidik lanjut, bolehlah berjaulah ke Sabah! Seriously it will be a very worth jaulah with our beloved akhawatfillah, insha Allah :)
Wallahua'lam.
No comments:
Post a Comment